Categories
Sociopreneur

Darul Farm

Usaha ternak domba kambing yang memanfaatkan limbah sebagai pakan

Permintaan daging domba kambing terus meningkat tiap tahunnya seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Sektor penyerapan terbesar berada di pedagang sate, aqiqah dan qurban pada saat idul adha. Tetapi sampai saat ini Indonesia belum dapat memenuhi 42% dari kebutuhan daging tersebut (BPS, 2020). Salah satu cara yang bisa dilakukan selain impor adalah dengan pengembangan peternakan domba kambing. Namun, pakan menjadi salah salah satu permasalahan terbesar karena ketersediaan hijauan pakan yang semakin berkurang sehingga tidak bisa hanya mengandalkan rumput.

Limbah pertanian seperti jerami padi, bonggol jagung, gedebog pisang, daun kacang dll sangat banyak tersedia di lahan dan belum termanfaatkan. Namun, sebagai pakan, limbah tersebut jauh dari kata ideal karena kandungan nutrisinya yang rendah, selain itu ketersediaannya yang sesuai musim panen juga menjadi permasalahan. Maka dibutuhkan teknologi dan perlakuan terhadap limbah tersebut agar dapat dimanfaatkan.

Darul Farm (DF) merupakan project usaha ternak domba kambing yang memanfaatkan limbah sisa pertanian sebagai pakan yang diolah dengan berbagai kombinasi teknologi (amfer, fermentasi, amoniasi dan silase) untuk meningkatkan nilai nutrisi dan daya simpan sehingga dapat mencukupi kebutuhan gizi ternak dalam jumlah banyak setiap hari. Hasil ternak yang diberi pakan fungsional cenderung tidak menghasilkan bau dan daging tidak amis serta perumbuhan yang lebih cepat dibandingkan hanya dengan diberi rumput.

Darul Farm bermitra dengan petani di desa Singasari Kab. Banyumas untuk mendapatkan limbah sisa pertanian yang dapat ditukar dengan pupuk kandang fermentasi. Sehingga biaya produksi pakan dapat ditekan dan tidak perlu mengarit tetapi di lain sisi petani juga tidak perlu membeli pupuk untuk sawah dan kebunnya. Tidak hanya berorientasi pada pemberdayaan petani desa, Darul Farm juga berorientasi melakukan edukasi kepada customer dan para peternak di Indonesia melalui media sosial instagran dan facebook. Darul Farm juga kerap mengadakan diskusi dengan peternak-peternak di seluruh Indonesia tentang pakan fungsional berbasis limbah. Harapannya sistem pemeliharaan ini dapat di adaptasi oleh peternak di seluruh Indonesia dan customer tau akan keunggulan ternak yang dihasilkan. Kedepan kami juga berencana membuka kelas praktek bagi yang mau belajar membuat pakan fungsional berbasis limbah.

Saat ini, Darul Farm sudah berjalan hampir 4 bulan dan kami belum bisa memenuhi permintaan pasar yang tinggi serta mengolah limbah yang sangat banyak. karena jumlah ternak lebih sedikit sedangkan sumber daya pakan melimpah. Oleh karenanya untuk dapat membedayakan petani desa lebih banyak lagi dan memberi sumbangsih kebutuhan daging di Indonesia yang belum terpenuhi, maka langkah kami selanjutnya adalah menambah jumlah kapasitas dan komoditas produksi yang mana dibutuhkan modal yang cukup besar. Kami terbuka kepada siapaun yang ingin memberikan bantuan, berkolaborasi, berkontribusi dan berinvestasi di project usaha Darul Farm. Informasi lebih lanjut dapat dilihat di IG/FB: Darulfarm

Zaenab Nurul Jannah

Wakil Presiden BEM Unsoed
Peternakan - Universitas Jenderal Soedirman

Mahasiswa Berprestasi yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden BEM Universitas Jenderal Soedirman, pernah menjadi asisten lab pada 4 mata kuliah selama 4 semester dan mengikuti project sosial dosen pada pengembangan ekonomi masyarakat desa di dunia peternakan yang membuatnya terinspirasi adanya project Darul Farm ini.

6+

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *